Penemuan Arca-Arca Buddha di Jogonalan: Jejak Warisan Spiritualitas dalam Konsep 5 Dhyani Buddha

Penemuan Arca-Arca Buddha di Jogonalan: Jejak Warisan Spiritualitas dalam Konsep 5 Dhyani Buddha

Jogonalan (16/4/2025), Klaten — Sebuah warisan budaya penting yang menggambarkan jejak spiritualitas Buddha Mahayana ditemukan di wilayah Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah. Arca-arca kuno yang merepresentasikan lima aspek kebijaksanaan dalam ajaran Buddha—dikenal sebagai Panca Dhyani Buddha—menjadi bukti kekayaan sejarah dan peradaban masa lampau di tanah Mataram Kuno.

Keempat arca logam yang berhasil diidentifikasi berasal dari konsep 5 Buddha Kebijaksanaan, yakni Ratnasambhava, Vairocana, Amitabha, dan Akshobhya. Keempatnya menggambarkan aspek-aspek pencerahan, arah kosmis, serta simbol-simbol penting dalam mandala Buddha Mahayana. Meskipun belum ditemukan representasi Amoghasiddhi, keempat arca ini sudah menunjukkan kuatnya pengaruh ajaran Vajrayana atau Tantrayana yang berkembang di Jawa pada masa klasik.

Arca-arca tersebut ditemukan di wilayah Jogonalan dan telah melalui proses kajian serta verifikasi oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Sejarah (Ditlinbinjarah), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun 1980, arca-arca ini secara resmi dihibahkan kepada Museum Negeri Provinsi Jawa Tengah Ronggowarsito, di Semarang, sebagai bentuk pelestarian dan edukasi sejarah kepada publik.

Menurut catatan arkeologis, arca-arca ini kemungkinan besar berasal dari abad 9–10 Masehi, yang merupakan masa kejayaan Kerajaan Medang (Mataram Kuno) yang dikenal sebagai pusat pengembangan ajaran Buddha Mahayana dan Siwaisme di Nusantara. Material logam yang digunakan mengindikasikan bahwa arca-arca ini mungkin memiliki fungsi ritual yang penting dalam konteks keagamaan masa itu.

Penemuan ini menjadi titik penting dalam upaya pelestarian sejarah lokal Klaten.  keberadaan arca-arca dari Jogonalan ini akan terus ditampilkan dalam pameran khusus bertema “Jejak Tantrayana di Tanah Jawa”, agar generasi muda memahami kekayaan spiritual dan budaya masa lalu Indonesia.

Dengan adanya penemuan dan pelestarian ini, Jogonalan tidak hanya dikenal sebagai kawasan agraris dan budaya, tetapi juga sebagai salah satu situs penting dalam perjalanan sejarah spiritual Nusantara.

Penulis: Eka Sih Pramana

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0