Desa Wonoboyo dan Harta Karun Emas

Desa Wonoboyo dan Harta Karun Emas

jogonalan.klaten.go.id, JOGONALAN--Selasa (14/11/2023), Desa Wonoboyo merupakan nama desa di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Berdasarkan penuturan para pini sepuh yang saat ini masih hidup, nama Wonoboyo berasal dari kata Wono yang mempunyai arti Hutan dan Boyo yang mempunyai arti Buaya atau Bahaya. Desa Wonoboyo mempunyai situs purbakala yang ditemukan pada 17 Oktober 1990. Temuan tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-9 era Kerajaan Mataram Kuno, Jawa Tengah, berikut sejarah singkat temuan tersebut.

Sebuah “penemuan besar” di dunia Arkeologi Indonesia telah terjadi pada tanggal 17 Oktober 1990 dan 7 Desember 1990. Secara tidak sengaja para penggali tanah di Dusun Ploso Kuning Desa Wonoboyo Kecamatan Jogonalan Propinsi Jawa Tengah telah menemukan “himpunan” benda cagar budaya berupa emas dan perak dalam jumlah yang besar dan bervariasi bentuknya. Adapun lokasi tempat penemuan benda purbakala tersebut berasa pada tanah sawah milik Sdr. Cipto Suwarno dan para penemu tersebut adalah Sdr. Witolakon, Hadisihono, Widodo, Sumarno, Sudadi, dan Surip, semuanya beralamatkan di Desa Wonoboyo. Mereka adalah buruh lepas yang sedang bekerja menggali tanah di tempat tersebut di atas. Tujuan pengambilan tanah tersebut selain dijual sebagai tanah urug juga dimaksudkan untuk merendahkan permukaan tanahnya sehingga mudah dijangkau oleh irigasi. Seperti biasanya keenam buruh tersebut menggali dan mengeruk tanah guna dijual sebagai tanah urug. Ketika mencapai kedalaman ± 275 cm dari permukaan tanah semula, cangkul salah satu penggali menyentuh benda keras yang berupa guci. Setelah tanah sekitar temuan disingkapkan, diketahui adanya 4 (empat) buah guci yang berisi perhiasan, mata uang, dan didekatnya ditemukan berbagai macam alat rumah tangga yang diperkirakan terbuat dari emas.

Informasi tentang adanya temuan benda-benda purbakala ini dilaporkan kepada Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah pada tanggal 18 Oktober 1990 dan 7 Desember 1990 sekitar jam 07.30 WIB. Selanjutnya diadakan serah terima benda temuan dari Pemerintah Daerah Tingkat II Klaten kepada Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah guna diadakan penelitian lebih lanjut (Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991).

Penemuan Terbaru

Penemuan harta karun di Wonoboyo, Klaten, itu di antaranya satu bokor gembung berukir adegan Ramayana, satu baskom berukir yang juga bergambar adegan Ramayana, enam tutup bokor, tiga gayung, satu baki, 97 gelang, 22 mangkuk kecil.

Kemudian satu pipa rokok, satu guci besar dari Dinasti Tang sebagai wadah, dua guci kecil, 11 cincin emas, tujuh piring, delapan subang emas, satu tas tangan dari emas, satu gagang keris atau mungkin hiasan pucuk payung dari emas.

Ada juga manik-manik dan beberapa uang logam emas berbentuk seperti biji jagung. Terbaru, pada 18 April 2023, dua warga setempat yakni Sriyanto, 47, dan Sumidi, 46, menemukan sejumlah artefak saat mencari rumput di lahan yang sudah dibebaskan untuk proyek pembangunan tol Solo-Jogja di wilayah Wonoboyo.

Benda-benda itu terbuat dari logam meski ada juga yang berbahan keramik dan berbentuk guci. Sayangnya, benda-benda yang ditemukan di kedalaman 50 cm berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi penemuan harta karun emas pada 1990 di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten, itu sudah tidak utuh lagi.

Kini temuan dari Wonoboyo seluruhnya aman tersimpan di Museum Nasional, namun replikanya juga ada di Museum Prambanan. Sedangkan wadah-wadah penyimpan berupa guci dan kotak perunggu ada di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) di Yogyakarta. Pemilik asli benda-benda ini hingga kini tidak diketahui, tapi penemuan ini tercatat sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar di Indonesia.

Disalin tempel dari berbagai sumber, utamanya dari BerkalaArkeologiXIII-1993/xna, Tribun Jogja, Intisari, solopos.com, museumnasional.or.id , wonoboyo.jogonalan.klatenkab.go.id

What's Your Reaction?

like
8
dislike
1
love
9
funny
2
angry
1
sad
0
wow
9